Informasi Baru Islam Tata Cara Makan Menurut Islam

Posted at  20.16  |  in  TataCara

Hai Sobat KAI pada Kesempat Kali ini kita akan membahas mengenai Tata Cara Makan Menurut Islam  Mungkin Sobat tidak Asing Lagi Mengenai Cara Makan, Namun Jika Menurut Islam Atau Tata Cara Makan Yang Diajarkan Rasulullah
SAW. Sobat Pasti Masih Bertanya-tanya dalam Hati Sobat Bagaimana Sih Cara Makan Yang  baik menurut Islam, Ataukah bagaiman Cara Rasul makan ?? Nah, Pada Kesempatan Kali Ini Kita Akan Mengupasnya Lebih Dalam Semua yang mungkin Belum Kita ketahui Bersama.

Sebenarnya Islam telah datang sebagai Agama yang sempurna, yang tidak saja mengatur tata cara beribadah kepada Yang Mahakuasa (hubungan dengan Sang Pencipta), namun juga mengatur relasi dengan sesama, makhluk hidup lain, lingkungan, maupun relasi terhadap diri sendiri.

Salah satu aturan dalam Islam yang berkenaan dengan relasi terhadap diri sendiri yakni adab/ Tata cara makan.

Islam tidak menganggap dilema makan hanya sekedar dilema dunia, tetapi juga ada kaitannya dengan ibadah.
Hal ini tergantung pada niat insan itu sendiri terhadap apa yang dilakukannya.
Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam banyak sekali aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran ia sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar apa yang Telah diajarkan Rasulullah SAW.
Salah satu fatwa ia yakni adab-adab makan yang membawa kesehatan dan keberkahan sepanjang zaman.
Agar kita tetap bisa menjaga adab dengan meneladani Rasul dalam urusan makan dan minum sekaligus menerima pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangkit pagi ia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.”

2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

Abu Hurairah ra. berkata : “Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela makanan. Bila ia berselera, ia memakannya. Dan bila ia tidak menyukainya, maka ia meninggalkannya.” (HR. Bukhari Muslim)

Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya) ihwal lauk pauk. Mereka menjawab : “Kami hanya punya cuka”. Lalu ia memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : “Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk yakni (yang mengandung) cuka.” (HR. Muslim)

Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya ’The True Power of Water’ menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air bisa merespon stimulus dari insan berupa lisan maupun tulisan.
Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan goresan pena dengan kalimat positif, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang cantik dan bisa memiliki daya sembuh untuk banyak sekali penyakit.
Sebaliknya, bila diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek dan bisa kuat negatif terhadap kesehatan.

3. Diniatkan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.

yaitu dengan makan dibutuhkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang nantinya akan diolah oleh badan menjadi energi, dan dengan energi badan yang dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada Yang Mahakuasa SWT.
Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Yang Mahakuasa kepada kita (qana’ah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

“Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip orang yakni apa yang diniatkannya”. (HR. Bukhori).

4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
Lantas apa bedanya dengan orang kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan “bismillah” ketika masuk dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: ‘tiada daerah tinggal dan tiada episode makanan bagimu disini’. Sedangkan bila orang itu masuk tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:’Kamu dapat bermalamdi rumah ini’. Kemudian bila waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun berkata: ‘kamu dapat bermalam dan makan disini’.” (HR.Muslim).

Rasulullah SAW bersabda : “Jika seseorang di antara kau hendak makan, maka sebutlah nama Yang Mahakuasa SWT. Dan bila ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka bacalah, ’Bismillahi awwalahu wa akhirahu’ (Dengan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT pada awalnya dan pada akhirnya).”(HR. Abu Dawud)

Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera ketika teringat.
Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, sebagai berikut: “Bila salah seorang diantara kau hendak makan maka ucapkanlah “bismillah”, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah ‘bismillahi awwaluhu wa akhiruhu’(dengan nama Yang Mahakuasa dari mula sampai akhir). (HR. Turmidzi)

Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum, ia menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut teringat dan menyebut nama Yang Mahakuasa SWT, maka syaitan pun pribadi memuntahkan makanan yang sudah dimakannya.

Rasulullah SAW juga bersabda : “Sesungguhnya Yang Mahakuasa SWT meridhai seorang hamba yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

5. Makan dengan tangan kanan.

Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa ‘alaa aalihi wa sallam bersabda,“Wahai anakku, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian makan dengan tangan kiri alasannya yakni syaitan itu juga makan dengan tangan kiri.” (HR Muslim no. 2019)

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (HR Muslim no. 2020)

Imam Ibnul Jauzi mengatakan, “karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan memegang hal-hal yang najis dan ajun untuk makan, maka tidak sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tangan yang lain.” (Kasyful Musykil, hal 2/594).

6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : “Saat saya belia, saya pernah berada di kamar Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring. Rasulullah SAW bersabda kepadaku, ’Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat.” (HR. Bukhari)

Dalam hadis lain juga dikatakan, “Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kau makan apa saja yang kau (bernafsu) ingin memakannya”. (HR. Ibnu Majah)

7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

Janganbersikap rakus sehingga tampak verbal penuh dengan suapan, dan jangan meniup-niup makanan atau minuman yang menyampaikan sikap tidak sabar.

Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian minum dengan sekali tegukan ibarat minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga kali tegukan. Ucapkanlah ‘bismillah’ bila kalian minum dan ‘alhamdulillah’ bila kalian selesai minum”. (HR. Turmidzi).

Dalam hadis lain disebutkan: “Dari Abi Qatadah RA, sebetulnya Nabi SAW telah melarang bernafas dalam air minumannya “.(HR.Muttafaqun ALaihi)

8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Dari Mikdam bin Ma’dikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Tiada memenuhi anak Adam suatu daerah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.Artinya :

Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah”. (HR. Muslim).

10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW, bahwa sebetulnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri”. Lalu Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: “Hal itu (makan dengan cara berdiri) lebih kedaluwarsa dan jahat”. (HR. Ahmad, Muslim dan Turmidzi)






Oke, Sobat KAI udah jelaskan mengenai Tata Cara Makan Menururut Islam, Tinggal Bagaimana Kita Menerapkan dalam Kehidupan kita.
Sekian Dulu Yah, Pembahasan Kali ini Kita akan bertemu pada kesempatan yang lain Nanti Isnya Allah.


Share this post

Tentang Hidup itu Indah

Kami menyediakan berbagai macam peci kopiah songkok, dengan harga murah dan grosir. Jualpecisongkok.com.

About-Privacy Policy-Contact us
Copyright © 2013 Hidup Itu Indah.
Powered by Themes24x7 .
back to top